BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Metode
statistik merupakan bidang pengetahuan yang mengalami pertumbuhan
pesat. Metosdenya berkembang sejajar dengan penemuan-penemuan penting
oleh para ahli matematis dan statistisi guna menjawab
persoalan-persoalan yang dianjurkan oleh para penyelidik ilmiah. Selain
daripada ilmu hayat sendiri, ilmu pengetahuan tersebut boleh dikatakan
telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia modern. Ilmu
pengetahuan tersebut sudah meliputi segalah metode guna mengumpulkan,
mengolah, menyajikan, dan menganalisa data kwantitatif secara
deskriptif. Croxton dan cowden berpendapat bahwa metode statistik
terlalu memberi tekanan pada teknik mengumpulkan, mengolah, menyajikan,
menganalisa data kwantitatif secara deskriptif agar dapat memberi
gambaran yang teratur tentang suatu peristiwa. Karena itu, metode
demikian acapkali dinamakan metode statistik deskriptif (descriptive statistics). Semakin
sering kita mempelajari tentang statistik deskriptif maka semakin
banyak pula pertanyaan tentang apa itu statistik deskriptif dan yang
terkandung didalamnya serta apa saja yang perlu di ketahui dalam
mempelajari statistik.
Dalam
kesempatan ini makalah saya akan sedikit menjelaskan tentang Analisis
Deret Berkala dengan metode Least Square (Kuadrat terkecil)
1.2. Batasan Masalah
Penulisan makalah ini hanya dibatasi pada Analisis Deret Berkala dengan metode Least Square
1.3. Tujuan
Yang
menjadi tujuan penilisan makalah ini yaitu mengkaji dan menganalisis
data dengan menggunakan Analisis Deret Berkala dengan metode Least
Square (Kuadrat terkecil).
1. Pengertian Deret Berkala
2. Komponen Deret Berkala
3. Metode Least Square (Kuadrat terkecil)
1.4. Manfaat Penulisan
Dapat
memberi informasi mengenai teknik menganalisis data dengan menggunakan
Analisis Deret Berkala dengan metode Least Square (Kuadrat trkecil)
1.5. Metode Penulisan
Metode Penulisan ini menggunakan metode kajian pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Analisis Deret Berkala dalam Statistika Deskriptif
Croxton dan Cowden memperkenalkan metode statistik tahun 1955 yaitu
dengan metode Statistik Deskriptif dengan memberi definisi statistik
sebagai metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisa dan
menginterpretasi data yang berwujud angka-angka.
Dalam metode Statistik Deskriptif terdapat berbagi jenis metode statistik salah satunya adalah Analisisi Deret Berkala.
2.2. Pengertian Analisis Deret Berkala
· Data
yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan
suatu kegiatan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan, jumlah
penduduk, jumlah kecelakaan, jumlah kejahatan, dsb).
· Serangkaian nilai-nilai variabel yang disusun berdasarkan waktu.
· Serangkaian
data yang terdiri dari variabel Yi yang merupakan serangkaian hasil
observasi dan fungsi dari variabel Xi yang merupakan variabel waktu yang
bergerak secara seragam dan ke arah yang sama, dari waktu yang lampau
ke waktu yang mendatang.
Deret
berkala atau runtut waktu adalah serangkaian pengamatan terhadap
peristiwa, kejadian atau variabel yang diambil dari waktu ke waktu,
dicatat secara teliti menurut urut-urutan waktu terjadinya, kemudian
disusun sebagai data statistik.
Dari suatu runtut
waktu akan dapat diketahui pola perkembangan suatu peristiwa, kejadian
atau variabel. Jika perkembangan suatu peristiwa mengikuti suatu pola
yang teratur, maka berdasarkan pola perkembangan tersebut akan dapat
diramalkan peristiwa yang bakal terjadi dimasa yang akan datang.
Jika nilai variabel atau besarnya gejala (peristiwa) dalam runtut waktu (serangkaian waktu) diberi simbol Y1, Y2, ..Yn dan waktu-waktu pencatatan nilai variabel (peristiwa) diberi simbol X1, X2, ..Xn maka
rutut waktu dari nilai variabel Y dapat ditunjukan oleh persamaan Y = f
(X) yaitu besarnya nilai variabel Y tergantung pada waktu terjadinya
peristiwa itu.
2.3. Komponen Deret Berkala
Pola gerakan runtut waktu atau deret berkala dapat dikelompokan kedalam 4 (empat) pola pokok. Pola ini bisanya disebut sebagai komponen dari deret berkala (runtut waktu). Empat komponen deret berkala itu adalah:
1. Trend,
yaitu gerakan yang berjangka panjang yang menunjukkan adanya
kecenderungan menuju ke satu arah kenaikan dan penurunan secara
keseluruhan dan bertahan dalam jangka waktu yang digunakan sebagai
ukuran adalah 10 tahun keatas.
2. Variasi Musim, yaitu ayunan sekitar trend yang bersifat musiman serta kurang lebih teratur.
3. Variasi Siklus, yaitu ayunan trend yang berjangka lebih panjang dan agak lebih teratur.
4. Variasi Yang Tidak Tetap (Irreguler), yaitu gerakan yang tidak teratur sama sekali.
Gerakan atau variasi dari data berkala juga terdiri dari empat komponen, yaitu:
· Gerakan/variasi trend jangka panjang atau long term movements or seculer trend yaitu
suatu gerakan yang menunjukan arah perkembangan secara umum
(kecenderungan menaik atau menurun) dan bertahan dalam jangka waktu yang
digunakan sebagai ukuran adalah 10 tahun ke atas.
· Gerakan/variasi siklis atau cyclical movements or variation adalah gerakan/variasi jangka panjang disekitar garis trend.
· Gerakan/variasi musim atau seasonal movements or variation adalah
gerakan yang berayun naik dan turun, secara periodik disekitar garis
trend dan memiliki waktu gerak yang kurang dari 1 (satu) tahun, dapat
dalam kwartal, minggu atau hari.
· Gerakan variasi yang tidak teratur (irregular or random movements) yaitu
gerakan atau variasi yang sporadis sifatnya. Faktor yang dominan dalam
gerakan ini adalah faktor-faktor yang bersifat kebetulan misalnya
perang, pemogokan, bencana alam dll.
Trend
Gambar 1 Variasi Trend Jangka Panjang
Gambar 2 Variasi Siklis
Dari
gerakan siklis diperoleh titik tertinggi (puncak) dan titik terendah
(lembah). Pergerakan dari puncak ke lembah dinamakan “kontraksi” dan
pergerakan dari puncak ke lembah berikutnya dinamakan “ekspansi”.
o Variasi
sikli berlangsung selama lebih dari setahun dan tidak pernah variasi
tersebut memperlihatkan pola yang tertentu mengenai gelombangnya.
o Gerakan
sikli yang sempurna umumnya meliputi fasefase pemulihan (recovery),
kemakmuran (prosperity), kemunduran / resesi (recession) dan depresi
(depression).
Y
T
Gambar 3 Variasi Musim
Pola musiman juga menunjukan puncak dan lembah seperti pada siklus, tetapi lamanya variasi musim selalu satu tahun atau kurang.
Y
T
Gambar 4 Variasi Fluktuasi Tak Teratur
Jika
dikaitkan dengan kegiatan bisnis dan ekonomi, analisis deret berkala
atau analisis time series seringkali digunakan untuk memprediksi nilai
dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya nilai dimasa mendatang,
maka pihak manajemen perusahaan akan dapat mengambil keputusan dengan
lebih efektif.
Nilai
dimasa mendatang itu pada dasarnya merupakan nilai time series dimasa
mendatang, yaitu nilai-nilai yang diharapkan dapat terjadi dimasa
mendatang, dengan dasar faktor-faktor (nilai-nilai) yang telah diterjadi
dimasa lalu.
2.3 Ciri-ciri Trend Sekuler
Trend
(T) atau Trend Sekuler ialah gerakan dalam deret berkala yang berjangka
panjang, lamban dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah menaik
atau menurun. Umumnya meliputi gerakan yang lamanya 10 tahun atau lebih.
Trend sekuler dapat disajikan dalam bentuk :
· Persamaan trend, baik persamaan linear maupun persamaan non linear
· Gambar/grafik yang dikenal dengan garis/kurva trend, baik garis lurus maupun garis melengkung.
Trend juga sangat berguna untuk membuat ramalan yang sangat diperlukan bagi perencanaan, misalnya :
· Menggambarkan hasil penjualan
· Jumlah peserta KB
· Perkembangan produksi harga
· Volume penjualan dari waktu ke waktu, dll
Trend
digunakan dalam melakukan peramalan (forecasting). Metode yang biasanya
dipakai, antara lain adalah Metode Semi Average dan Metode Least
Square.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Metode Least Square (Kuadrat terkecil)
Metode ini paling sering digunakan untuk meramalkan Y, karena perhitungannya lebih teliti.
Persamaan garis trend yang akan dicari ialah
Y ‘ = a0 +bx a = ( ∑Y ) / n b = ( ∑XY ) / ∑x2
dengan :
Y ‘ = data berkala (time series) = taksiran nilai trend.
a0 = nilai trend pada tahun dasar.
b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun.
x = variabel waktu (hari, minggu, bulan atau tahun).
Untuk
melakukan penghitungan, maka diperlukan nilai tertentu pada variabel
waktu (x) sehingga jumlah nilai variabel waktu adalah nol atau ∑x=0.
Untuk n ganjil maka :
• Jarak antara dua waktu diberi nilai satu satuan.
• Di atas 0 diberi tanda negative
• Dibawahnya diberi tanda positif.
Untuk n genap maka :
• Jarak antara dua waktu diberi nilai dua satuan.
• Di atas 0 diberi tanda negatif
• Dibawahnya diberi tanda positif.
3.2. Contoh Kasus
3.2.1 Contoh I (Untuk jumlah data ganjil) :
Ramalan Penjualan Metode Least Square
Data Penjualan (Unit) PT. GALAU Tahun 1995-1999
No
|
Tahun
(X)
|
Penjualan (Y)
|
1
|
1995
|
130
|
2
|
1996
|
145
|
3
|
1997
|
150
|
4
|
1998
|
165
|
5
|
1999
|
170
|
Dari data tersebut akan dibuat forecast penjualan dengan menggunakan Metode least Square.
Penyelesaian :
3.2.1.1 Analisis menggunakan metode Least Square
Tahun
(X)
|
Penjualan
(Y)
|
X
|
X2
|
XY
|
1995
|
130
|
-2
|
4
|
-260
|
1996
|
145
|
-1
|
1
|
-145
|
1997
|
150
|
0
|
0
|
0
|
1998
|
165
|
1
|
1
|
165
|
1999
|
170
|
2
|
4
|
340
|
Total
|
760
|
0
|
10
|
100
|
3.2.1.2 Mencari nilai a dan b
a = 760 : 5
= 152
b = 100 : 10
= 10
Setelah mengetahui nilai variabel a dan b maka persamaan trendnya dapat diketahui yaitu :
Y = 152 + 10X
Dari persamaan fungsi Y diatas maka nilai trend dari tahun 1995 sampai dengan 1999 dapat diketahui :
Tahun
|
Penjualan
(Y)
|
1995
|
132
|
1996
|
142
|
1997
|
152
|
1998
|
162
|
1999
|
172
|
Dari
persamaan fungsi Y diatas juga dapat disusun ramalan penjualan pada
tahun berikutnya untuk dijadikan dasar pembuatan anggaran penjualan.
Y(2000) = 152 +10 (3)
= 182
Tahun
|
Penjualan
(Y)
|
2000
|
182
|
2001
|
192
|
2002
|
202
|
2003
|
212
|
2004
|
222
|
3.2.2 Contoh II (Untuk jumlah data genap):
Ramalan Penjualan Metode Least Square
Data Penjualan (Unit ) PT. KAMSEUPAY Tahun 1995-2000
No
|
Tahun
|
Penjualan (Y)
|
1
|
1995
|
130
|
2
|
1996
|
145
|
3
|
1997
|
150
|
4
|
1998
|
165
|
5
|
1999
|
170
|
6
|
2000
|
185
|
Dari data tersebut akan dibuat ramalan penjualan dengan menggunakan Metode least Square.
Penyelesaian :
3.2.2.1 Analisis menggunakan metode Least Square
Tahun
|
Penjualan (Y)
|
X
|
X2
|
XY
|
1995
|
130
|
-5
|
25
|
-650
|
1996
|
145
|
-3
|
9
|
-435
|
1997
|
150
|
-1
|
1
|
-150
|
1998
|
165
|
1
|
1
|
165
|
1999
|
170
|
3
|
9
|
510
|
2000
|
185
|
5
|
25
|
925
|
Total
|
945
|
0
|
70
|
365
|
3.2.2.2 Mencari nilai a dan b
a = 945 : 6 = 157,5
b = 365 : 70 = 5,21
Setelah mengetahui nilai variabel a dan b maka persamaan trendnya dapat diketahui yaitu :
Y = 157,5 + 5,21X
Dari persamaan fungsi Y diatas maka nilai trend dari tahun 1995 sampai dengan 2000 dapat diketahui :
Tahun
|
Penjualan
(Y)
|
1995
|
131,45 = 131
|
1996
|
141,87 = 142
|
1997
|
152,29 = 152
|
1998
|
162,71 = 163
|
1999
|
173,13 = 173
|
2000
|
183,55 = 184
|
Dengan cara yang sama dapat pula diketahui ramalan penjualan untuk tahun 2001 – 2005 :
Tahun
|
Penjualan
(Y)
|
2001
|
193,97 = 193
|
2002
|
204,39 = 204
|
2003
|
214,81 = 215
|
2004
|
225,23 = 225
|
2005
|
235,65 = 236
|
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Peramalan
yang diberikan oleh metode least square dalam data berkala cukup baik,
itu menunjukkan bahwa metode least square merupakan metode yang lebih
teliti sehingga sering digunakan untuk menghitung data berkala. Selain
itu metode least square juga dapat digunakan tidak hanya untuk
meramalkan penjualan tetapi berbagai macam peramalan lainnya, seperti
perkembangan KB, perkembangan produksi, dll.
4.2 Saran
Pada
perhitungan dengan metode least square tentunya juga diperlukan
ketelitian dan kecermatan agar tidak terjadi kesalahan, untuk
memperkecil kesalahan pada metode least square ini bisa menggunakan MS.
Excel.
DAFTAR PUSTAKA
Frederick E. Croxton dan Dudley J. cowden, Applied General Statistics,second edition, Prentice-Hal, Inc., N.Y. 1995, bab I.
S.S Wilks, Elementary Statistics Analysis, Princeton University Press, N.Y., 1994, bab II
Boediono, Dr, Wayan Kaester, dr, Ir. MM. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas, Penerbit Pt. Remaja Rosdakarya. Bandung
Kuswadi dan Erna Mutiara. 2004. Statistik Berbasis Komputer untuk Orangorang Non Statistik. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Supranto,J. M.A. 2000. Statistik : Teori dan Aplikasi, Edisi Keenam, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Santoso, Singgih 2001. Aplikasi Excel dalam Statistik Bisnis. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Santoso, Singgih. 2006. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI : Menggunakan SPSS dan Excel untuk mengukur Sikap dan Kepuasan Konsumen. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Dan sumber lain.
0 komentar:
Posting Komentar
Give me feedback, komentar anda sangat berarti